Jumat, 22 Mei 2009

Karya Yuyun "Akhirnya KehilanganWalapun Siap Kehilangan"

hmmm...

ku disini terdiam,lazuardi menemani hening.

menembus,meresapi rasa kehilangan.

menepis rasa indah yang dirasa.

menjauh demi prasaan yang kurasa,demi dia yang laksana kandil dan nirmala.

tak mungkin memungkiri prasaan.

meninggalkannya demi membatasi perasaan yang kian mendalam.

ku kan merasa kehilangan,tapi ku kan lebih kehilangan jika aku tak menghilang...

Kamis, 21 Mei 2009

Karya Yuyun "Wanita"

menari-nari di atas bumi anbiya di iringi syair lembut pelangi

memberi warna pada ke monotonan dan kebasian

memberi asa pada setiap hela nafas sang adam

bernirmala saat semua bersusah

memintal kesetiaan pada tiap janjinya

senyum hangatnya membuat takdir menjadi tak sebegitu dingin

menaburi hari dengan penuh do’a

itulah wanita sholehah

menari-nari di atas panggung dengan tubuh seksinya diiringi lampu warna-warni

Memberi kepalsuan pada ke monotonan dan kebasian

Memberi asa pada setiap duit yang mengalir dari sang adam

Bernirmala saat membutuhkan uang

Memintal kesetiaan pada tiap lelaki kaya

Senyum manisnya menyimpan semilyar kepahitan

Menaburi hari dengan penuh dosa

Itulah wanita murahan

Kamis, 14 Mei 2009

Karya Yuyun "Subuh Yang Kelabu"

aku terbangun dari tidur ku
bukan karena kumandang adzan
bukan karena embun yang menyelimuti pagi
bukn karena suara ayam yang berkokok
bukan karena suara keramaian jalan
tapi karena suara pecahan gelas yang terlempar dari sebuah keegoisan
ku coba mengintip dari sudut pintu kamar
ku melihat sosok jasad tak berdaya
ku melihat sosok jiwa yang tercaci
sosok itu melebihi beningnya embun pagi
melebihi kelembutan sutera
melebihi hangatnya dekapan sang fajar
ku tak mampu mengintip lebih lama
ku terdiam kedinginan di sudut kamar yang cukup usang
otak ku nanar, sampai sasar memikirkan
apakah ini yang di namakan kebahagian dalam sebuah ikatan?
jika bukan, kenapa sang adam mati-matian mencari tulang rusuknya
yang ujung-ujugnya cuma untuk di caci bukan untuk di puji
yang untuk di siksa bukan untuk di jaga
yang sekedar di jadikan ban serep bukan untuk di jadikan belahan jiwa
YA ROBBY, YA ROBBY, YA ROBBY
apa hanya aku yang merasakan subuh kelabu ini?
YA ROBBY sayang lah pada ku dan sosok rapuh itu
YA ROBBY KAU pemilik segalanya
aku mohon dan aku mengibah di hadapan mu
rubahlah jiwa yang egois itu menjadi jiwa yang peduli terhadap tulang rusuknya
bukakanlah pintu hatinya, agar dia mengenal-MU
YA ROBBY boleh kah aku meminta sekali lagi?
izinkan aku merasakan subuh yang indah, di akhir hela nafasku
yang membuat ku terbangun dari tidur ku bukan karena suara pecahan gelas
Tapi karena tulus dan ikhlasnya cinta yang KAU anugerahkan.

Karya Yuyun "Ketidakyakinan Cinta"

dia terdiam disudut kenanaran
terus terdiam
melihat sekawanan awan putih
di birunya azure
tapi lama kelamaan berubah gelap
dia mencari jawab disisa-sisa genangan air
inikah takdir

dia coba bertanya pada angin
kapan ini berakhir
dia ingin mokhsa
tapi dia cuma bisa terdiam
menyaksikan kobaran itu
jika kisah ramayana kembali terulang

akankah sinta mokhsa lagi tuk membuat rama percaya?