Maaf aku harus pergi, membawa hati yang sudah lama tercaci
mengungkap rasa tapi kau tak pernah mengerti
mencabik diri hingga tertatih
Mungkin terlalu lama aku menghitung hari dengan jari jemari
Biarkanlah aku pergi, membawa rasa ini hingga mati
Merasakan perih yang mungkin takkan terobati
Memberikan senyum sunyi untuk mu yang tak ku miliki
Maaf aku harus pergi dan biarkanlah aku pergi
Mungkin hari ini atau nanti aku akan mengikhlaskan hati dan perasaan ini
Sabtu, 29 Agustus 2009
Selasa, 25 Agustus 2009
Karya Anisa Nurul Margiani "About Me"
aku blm mampu tuk berucap yang pasti itu pasti...
aku tak mampu menjadikan suatu hal yg nyata menjadi nyata adanya...
aku tak sanggup menilai diriku sendiri...
aku... dimata mereka sama halnya sebuah guci hias,
yang ditempatkan di pojok sudut sebuah ruangan..
kadang dibersihkan, sehigga terlihat indah..
kadang pula ternoda,tertutup oleh debu,
sehingga terlihat kotor dan tak elok tuk dipandang...
disatu sisi,terihat kebaikan, dan di satu sisi yang laen terlihat keburukannya...
aku, blm bisa mencari siapa jati diri aku yang sebenarnya..
masih menjadi seseorg yang gmpang ambil keputusan tanpa ada kesimpulan,
dan tak berfikir apa akibatnya dikemudian hari..
masih terlalu sulit tuk merubah sifat yang buruk,
masih menjadi seseorang yang plin-plan yang tak jelas dimana arah tujuannya..
dan melangkah tanpa arah..
aku... masih tak mampu tuk mengutarakan sesuatu hal secara langsung lewat lisan...
hanya orang yang akan tau apa mksudku yg bs mgrti perasaanku.. tanpa ku berucap...
aku tak mampu menjadikan suatu hal yg nyata menjadi nyata adanya...
aku tak sanggup menilai diriku sendiri...
aku... dimata mereka sama halnya sebuah guci hias,
yang ditempatkan di pojok sudut sebuah ruangan..
kadang dibersihkan, sehigga terlihat indah..
kadang pula ternoda,tertutup oleh debu,
sehingga terlihat kotor dan tak elok tuk dipandang...
disatu sisi,terihat kebaikan, dan di satu sisi yang laen terlihat keburukannya...
aku, blm bisa mencari siapa jati diri aku yang sebenarnya..
masih menjadi seseorg yang gmpang ambil keputusan tanpa ada kesimpulan,
dan tak berfikir apa akibatnya dikemudian hari..
masih terlalu sulit tuk merubah sifat yang buruk,
masih menjadi seseorang yang plin-plan yang tak jelas dimana arah tujuannya..
dan melangkah tanpa arah..
aku... masih tak mampu tuk mengutarakan sesuatu hal secara langsung lewat lisan...
hanya orang yang akan tau apa mksudku yg bs mgrti perasaanku.. tanpa ku berucap...
Rabu, 19 Agustus 2009
Karya Yuyun "Insyaallah"
Kemarin aku merasakan desir denyut nadi yang mengisyaratkan cinta
Tapi ku pendam sampai tiba suatu saat ku dapat ungkap rasa tanpa bimbang
Perlahan ku mulai mencoba memahami rasa yang ku rasa untuk mu
Sampai tiba saat mentari memancarkan sinar di azure cerah
Ku tunjukkan isyarat cinta untuk mu, tanpa ku ungkapkan rasa
Ku ingin menjadi cahaya terang di mata mu
Ku ingin memintal pelangi dengan berjuta asa bersama mu
Ku ingin menjadi sang surya yang akan membuat mu terjaga dalam dinginnya takdir
Tapi ku hanya bisa berkata Insyaallah ku akan menjadi inginku untuk mu
Karena ku sadar
Ku hanya makhluk yang papa tanpa sempurna
Tapi ku pendam sampai tiba suatu saat ku dapat ungkap rasa tanpa bimbang
Perlahan ku mulai mencoba memahami rasa yang ku rasa untuk mu
Sampai tiba saat mentari memancarkan sinar di azure cerah
Ku tunjukkan isyarat cinta untuk mu, tanpa ku ungkapkan rasa
Ku ingin menjadi cahaya terang di mata mu
Ku ingin memintal pelangi dengan berjuta asa bersama mu
Ku ingin menjadi sang surya yang akan membuat mu terjaga dalam dinginnya takdir
Tapi ku hanya bisa berkata Insyaallah ku akan menjadi inginku untuk mu
Karena ku sadar
Ku hanya makhluk yang papa tanpa sempurna
Karya Yuyun "Insyaallah"
Kemarin aku merasakan desir denyut nadi yang mengisyaratkan cinta
Tapi ku pendam sampai tiba suatu saat ku dapat ungkap rasa tanpa bimbang
Perlahan ku mulai mencoba memahami rasa yang ku rasa untuk mu
Sampai tiba saat mentari memancarkan sinar di azure cerah
Ku tunjukkan isyarat cinta untuk mu, tanpa ku ungkapkan rasa
Ku ingin menjadi cahaya terang di mata mu
Ku ingin memintal pelangi dengan berjuta asa bersama mu
Ku ingin menjadi sang surya yang akan membuat mu terjaga dalam dinginnya takdir
Tapi ku hanya bisa berkata Insyaallah ku akan menjadi inginku untuk mu
Karena ku sadar
Ku hanya makhluk yang papa tanpa sempurna
Tapi ku pendam sampai tiba suatu saat ku dapat ungkap rasa tanpa bimbang
Perlahan ku mulai mencoba memahami rasa yang ku rasa untuk mu
Sampai tiba saat mentari memancarkan sinar di azure cerah
Ku tunjukkan isyarat cinta untuk mu, tanpa ku ungkapkan rasa
Ku ingin menjadi cahaya terang di mata mu
Ku ingin memintal pelangi dengan berjuta asa bersama mu
Ku ingin menjadi sang surya yang akan membuat mu terjaga dalam dinginnya takdir
Tapi ku hanya bisa berkata Insyaallah ku akan menjadi inginku untuk mu
Karena ku sadar
Ku hanya makhluk yang papa tanpa sempurna
Selasa, 11 Agustus 2009
Karya Raden Dani "Untaian Do'a"
Letihnya hati dan lelahnya jiwa
Ketika diri mengarungi dunia
Beribu duka dan juga lara
Menghampiri ke dalam raga
Berjuta uji dan derita
Mewarnai kehidupan kita
Janganlah gundah gulana,
Menghadapi itu semua
Karena sesungguhnya kita,
Memiliki do’a sebagai senjata
Bagaikan setetes embun di tengah dahaga
Untaian do’a berikan semangat didalam jiwa
Bagaikan obat penyembuh luka,
Menghapus duka hilangkan lara
Untaian do’a diantara kita,
satukan hati dan juga jiwa
Untaian do’a kita pada-Nya,
Merupakan bukti lemahnya hamba
Untaian do’a untuk makhluk-Nya,
Merupakan bukti cinta sesama
Terkabulnya untaian do’a,
Merupakan bukti cinta kasih-Nya
Wahai saudara, kuberjanji di dalam dada,
Ku kirim untaian do’a, untuk kalian yang tercinta.
**
Di buat pada tanggal 11-08-2009
Pada pukul 02.37 WIB dini hari
Kupersembahkan untuk teman-teman yang kucintai
(Jagalah Hak Kekayaan Intelektual orang lain)
"Jagalah hak-hak saudaramu, niscaya Allah SWT akan menjaga hak-hakmu"
TTD
Raden Dani
Ketika diri mengarungi dunia
Beribu duka dan juga lara
Menghampiri ke dalam raga
Berjuta uji dan derita
Mewarnai kehidupan kita
Janganlah gundah gulana,
Menghadapi itu semua
Karena sesungguhnya kita,
Memiliki do’a sebagai senjata
Bagaikan setetes embun di tengah dahaga
Untaian do’a berikan semangat didalam jiwa
Bagaikan obat penyembuh luka,
Menghapus duka hilangkan lara
Untaian do’a diantara kita,
satukan hati dan juga jiwa
Untaian do’a kita pada-Nya,
Merupakan bukti lemahnya hamba
Untaian do’a untuk makhluk-Nya,
Merupakan bukti cinta sesama
Terkabulnya untaian do’a,
Merupakan bukti cinta kasih-Nya
Wahai saudara, kuberjanji di dalam dada,
Ku kirim untaian do’a, untuk kalian yang tercinta.
**
Di buat pada tanggal 11-08-2009
Pada pukul 02.37 WIB dini hari
Kupersembahkan untuk teman-teman yang kucintai
(Jagalah Hak Kekayaan Intelektual orang lain)
"Jagalah hak-hak saudaramu, niscaya Allah SWT akan menjaga hak-hakmu"
TTD
Raden Dani
Langganan:
Postingan (Atom)