Maaf aku harus pergi, membawa hati yang sudah lama tercaci
mengungkap rasa tapi kau tak pernah mengerti
mencabik diri hingga tertatih
Mungkin terlalu lama aku menghitung hari dengan jari jemari
Biarkanlah aku pergi, membawa rasa ini hingga mati
Merasakan perih yang mungkin takkan terobati
Memberikan senyum sunyi untuk mu yang tak ku miliki
Maaf aku harus pergi dan biarkanlah aku pergi
Mungkin hari ini atau nanti aku akan mengikhlaskan hati dan perasaan ini
Sabtu, 29 Agustus 2009
Selasa, 25 Agustus 2009
Karya Anisa Nurul Margiani "About Me"
aku blm mampu tuk berucap yang pasti itu pasti...
aku tak mampu menjadikan suatu hal yg nyata menjadi nyata adanya...
aku tak sanggup menilai diriku sendiri...
aku... dimata mereka sama halnya sebuah guci hias,
yang ditempatkan di pojok sudut sebuah ruangan..
kadang dibersihkan, sehigga terlihat indah..
kadang pula ternoda,tertutup oleh debu,
sehingga terlihat kotor dan tak elok tuk dipandang...
disatu sisi,terihat kebaikan, dan di satu sisi yang laen terlihat keburukannya...
aku, blm bisa mencari siapa jati diri aku yang sebenarnya..
masih menjadi seseorg yang gmpang ambil keputusan tanpa ada kesimpulan,
dan tak berfikir apa akibatnya dikemudian hari..
masih terlalu sulit tuk merubah sifat yang buruk,
masih menjadi seseorang yang plin-plan yang tak jelas dimana arah tujuannya..
dan melangkah tanpa arah..
aku... masih tak mampu tuk mengutarakan sesuatu hal secara langsung lewat lisan...
hanya orang yang akan tau apa mksudku yg bs mgrti perasaanku.. tanpa ku berucap...
aku tak mampu menjadikan suatu hal yg nyata menjadi nyata adanya...
aku tak sanggup menilai diriku sendiri...
aku... dimata mereka sama halnya sebuah guci hias,
yang ditempatkan di pojok sudut sebuah ruangan..
kadang dibersihkan, sehigga terlihat indah..
kadang pula ternoda,tertutup oleh debu,
sehingga terlihat kotor dan tak elok tuk dipandang...
disatu sisi,terihat kebaikan, dan di satu sisi yang laen terlihat keburukannya...
aku, blm bisa mencari siapa jati diri aku yang sebenarnya..
masih menjadi seseorg yang gmpang ambil keputusan tanpa ada kesimpulan,
dan tak berfikir apa akibatnya dikemudian hari..
masih terlalu sulit tuk merubah sifat yang buruk,
masih menjadi seseorang yang plin-plan yang tak jelas dimana arah tujuannya..
dan melangkah tanpa arah..
aku... masih tak mampu tuk mengutarakan sesuatu hal secara langsung lewat lisan...
hanya orang yang akan tau apa mksudku yg bs mgrti perasaanku.. tanpa ku berucap...
Rabu, 19 Agustus 2009
Karya Yuyun "Insyaallah"
Kemarin aku merasakan desir denyut nadi yang mengisyaratkan cinta
Tapi ku pendam sampai tiba suatu saat ku dapat ungkap rasa tanpa bimbang
Perlahan ku mulai mencoba memahami rasa yang ku rasa untuk mu
Sampai tiba saat mentari memancarkan sinar di azure cerah
Ku tunjukkan isyarat cinta untuk mu, tanpa ku ungkapkan rasa
Ku ingin menjadi cahaya terang di mata mu
Ku ingin memintal pelangi dengan berjuta asa bersama mu
Ku ingin menjadi sang surya yang akan membuat mu terjaga dalam dinginnya takdir
Tapi ku hanya bisa berkata Insyaallah ku akan menjadi inginku untuk mu
Karena ku sadar
Ku hanya makhluk yang papa tanpa sempurna
Tapi ku pendam sampai tiba suatu saat ku dapat ungkap rasa tanpa bimbang
Perlahan ku mulai mencoba memahami rasa yang ku rasa untuk mu
Sampai tiba saat mentari memancarkan sinar di azure cerah
Ku tunjukkan isyarat cinta untuk mu, tanpa ku ungkapkan rasa
Ku ingin menjadi cahaya terang di mata mu
Ku ingin memintal pelangi dengan berjuta asa bersama mu
Ku ingin menjadi sang surya yang akan membuat mu terjaga dalam dinginnya takdir
Tapi ku hanya bisa berkata Insyaallah ku akan menjadi inginku untuk mu
Karena ku sadar
Ku hanya makhluk yang papa tanpa sempurna
Karya Yuyun "Insyaallah"
Kemarin aku merasakan desir denyut nadi yang mengisyaratkan cinta
Tapi ku pendam sampai tiba suatu saat ku dapat ungkap rasa tanpa bimbang
Perlahan ku mulai mencoba memahami rasa yang ku rasa untuk mu
Sampai tiba saat mentari memancarkan sinar di azure cerah
Ku tunjukkan isyarat cinta untuk mu, tanpa ku ungkapkan rasa
Ku ingin menjadi cahaya terang di mata mu
Ku ingin memintal pelangi dengan berjuta asa bersama mu
Ku ingin menjadi sang surya yang akan membuat mu terjaga dalam dinginnya takdir
Tapi ku hanya bisa berkata Insyaallah ku akan menjadi inginku untuk mu
Karena ku sadar
Ku hanya makhluk yang papa tanpa sempurna
Tapi ku pendam sampai tiba suatu saat ku dapat ungkap rasa tanpa bimbang
Perlahan ku mulai mencoba memahami rasa yang ku rasa untuk mu
Sampai tiba saat mentari memancarkan sinar di azure cerah
Ku tunjukkan isyarat cinta untuk mu, tanpa ku ungkapkan rasa
Ku ingin menjadi cahaya terang di mata mu
Ku ingin memintal pelangi dengan berjuta asa bersama mu
Ku ingin menjadi sang surya yang akan membuat mu terjaga dalam dinginnya takdir
Tapi ku hanya bisa berkata Insyaallah ku akan menjadi inginku untuk mu
Karena ku sadar
Ku hanya makhluk yang papa tanpa sempurna
Selasa, 11 Agustus 2009
Karya Raden Dani "Untaian Do'a"
Letihnya hati dan lelahnya jiwa
Ketika diri mengarungi dunia
Beribu duka dan juga lara
Menghampiri ke dalam raga
Berjuta uji dan derita
Mewarnai kehidupan kita
Janganlah gundah gulana,
Menghadapi itu semua
Karena sesungguhnya kita,
Memiliki do’a sebagai senjata
Bagaikan setetes embun di tengah dahaga
Untaian do’a berikan semangat didalam jiwa
Bagaikan obat penyembuh luka,
Menghapus duka hilangkan lara
Untaian do’a diantara kita,
satukan hati dan juga jiwa
Untaian do’a kita pada-Nya,
Merupakan bukti lemahnya hamba
Untaian do’a untuk makhluk-Nya,
Merupakan bukti cinta sesama
Terkabulnya untaian do’a,
Merupakan bukti cinta kasih-Nya
Wahai saudara, kuberjanji di dalam dada,
Ku kirim untaian do’a, untuk kalian yang tercinta.
**
Di buat pada tanggal 11-08-2009
Pada pukul 02.37 WIB dini hari
Kupersembahkan untuk teman-teman yang kucintai
(Jagalah Hak Kekayaan Intelektual orang lain)
"Jagalah hak-hak saudaramu, niscaya Allah SWT akan menjaga hak-hakmu"
TTD
Raden Dani
Ketika diri mengarungi dunia
Beribu duka dan juga lara
Menghampiri ke dalam raga
Berjuta uji dan derita
Mewarnai kehidupan kita
Janganlah gundah gulana,
Menghadapi itu semua
Karena sesungguhnya kita,
Memiliki do’a sebagai senjata
Bagaikan setetes embun di tengah dahaga
Untaian do’a berikan semangat didalam jiwa
Bagaikan obat penyembuh luka,
Menghapus duka hilangkan lara
Untaian do’a diantara kita,
satukan hati dan juga jiwa
Untaian do’a kita pada-Nya,
Merupakan bukti lemahnya hamba
Untaian do’a untuk makhluk-Nya,
Merupakan bukti cinta sesama
Terkabulnya untaian do’a,
Merupakan bukti cinta kasih-Nya
Wahai saudara, kuberjanji di dalam dada,
Ku kirim untaian do’a, untuk kalian yang tercinta.
**
Di buat pada tanggal 11-08-2009
Pada pukul 02.37 WIB dini hari
Kupersembahkan untuk teman-teman yang kucintai
(Jagalah Hak Kekayaan Intelektual orang lain)
"Jagalah hak-hak saudaramu, niscaya Allah SWT akan menjaga hak-hakmu"
TTD
Raden Dani
Rabu, 29 Juli 2009
Karya Yuyun "Ibu"
Butuh waktu lama untuk merangkai ini
Karena butuh pemikiran yang panjang untuk melukiskan
Tapi kau tak butuh waktu untuk menyayangi ku
Airmata menari di pipi, jari jemari ku ingin mengungkapkan
Melihat wajahmu yang lembut dan bersinar, walaupun tanpa polesan make up
Tangannya juga lembut, ketika menyeka air mata, walaupun tak pernah menggunakan hand body lotion
Cerewet, mungkin itu ciri khasmu, tapi sepi bila itu padam
Hmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm…..
Ibu, wajah indah terbasuh air wudhu
Tangan lembut penuh kasih-Nya
Do’a mu untuk ku selalu mengalun di setiap hela nafas
Kasih dan sayang tak terucap oleh kata, terus mengalir di setiap aliran darah
Pelukmu menghangatkan setiap dinginku
Kekuatan tanganmu melebihi kekuatan seorang atlet pengangkat besi, walaupun engkau terlihat rapuh
Engkau koki, akuntan, sekretaris, psikolog, dokter, dan guru sejati
Senandung mu tak habis di telan jaman
Ingin mu adalah angan ku
Sajak tentang mu melebihi jagad raya
Setiap airmata yang jatuh itu permata
Langit runtuh, bulan jatuh, bintang hilang, mentari lenyap, bumi terbelah
Tapi semuanya bisa tergantikan karena kau tetap di samping ku
Jika kau tiada, tak akan ada yang bisa menggantikan
Hanya kasih dan sayang mu yang akan jadi perwakilan di hati dan fikiran
Ibu aku hanya tahu satu rahasia tentang mu, itu juga hanya tiga kata yaitu
Tulus, sabar, dan ikhlas
Karena butuh pemikiran yang panjang untuk melukiskan
Tapi kau tak butuh waktu untuk menyayangi ku
Airmata menari di pipi, jari jemari ku ingin mengungkapkan
Melihat wajahmu yang lembut dan bersinar, walaupun tanpa polesan make up
Tangannya juga lembut, ketika menyeka air mata, walaupun tak pernah menggunakan hand body lotion
Cerewet, mungkin itu ciri khasmu, tapi sepi bila itu padam
Hmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm…..
Ibu, wajah indah terbasuh air wudhu
Tangan lembut penuh kasih-Nya
Do’a mu untuk ku selalu mengalun di setiap hela nafas
Kasih dan sayang tak terucap oleh kata, terus mengalir di setiap aliran darah
Pelukmu menghangatkan setiap dinginku
Kekuatan tanganmu melebihi kekuatan seorang atlet pengangkat besi, walaupun engkau terlihat rapuh
Engkau koki, akuntan, sekretaris, psikolog, dokter, dan guru sejati
Senandung mu tak habis di telan jaman
Ingin mu adalah angan ku
Sajak tentang mu melebihi jagad raya
Setiap airmata yang jatuh itu permata
Langit runtuh, bulan jatuh, bintang hilang, mentari lenyap, bumi terbelah
Tapi semuanya bisa tergantikan karena kau tetap di samping ku
Jika kau tiada, tak akan ada yang bisa menggantikan
Hanya kasih dan sayang mu yang akan jadi perwakilan di hati dan fikiran
Ibu aku hanya tahu satu rahasia tentang mu, itu juga hanya tiga kata yaitu
Tulus, sabar, dan ikhlas
Senin, 29 Juni 2009
Karya Yuyun "Mawar Hitam"
Mentari itu tinggal setengah
Meronta di tengah kenanaran dan kepiluan iman
Menangisi secuil rembulan
Menatap rapuh sinar polaris
Menukar takdir tak bersyukur
Pada akhirnya bunga mawar merekah diantara jelaga
Mawar itu tidak merah, tetapi hitam
Masih adakah yang mengininya
Mimpinya merubah jelaga menjadi serpihan permata
Mimpinya merubah mentari menjadi utuh
Mimpinya memberi senyuman hangat kepada rembulan
Mimpinya menatap polaris penuh asa
Semua mimpinya bermandikan iman
Pada akhirnya tak ingin menukar takdir dan tak peduli dirinya tak diingini
Meronta di tengah kenanaran dan kepiluan iman
Menangisi secuil rembulan
Menatap rapuh sinar polaris
Menukar takdir tak bersyukur
Pada akhirnya bunga mawar merekah diantara jelaga
Mawar itu tidak merah, tetapi hitam
Masih adakah yang mengininya
Mimpinya merubah jelaga menjadi serpihan permata
Mimpinya merubah mentari menjadi utuh
Mimpinya memberi senyuman hangat kepada rembulan
Mimpinya menatap polaris penuh asa
Semua mimpinya bermandikan iman
Pada akhirnya tak ingin menukar takdir dan tak peduli dirinya tak diingini
Jumat, 22 Mei 2009
Karya Yuyun "Akhirnya KehilanganWalapun Siap Kehilangan"
hmmm...
ku disini terdiam,lazuardi menemani hening.
menembus,meresapi rasa kehilangan.
menepis rasa indah yang dirasa.
menjauh demi prasaan yang kurasa,demi dia yang laksana kandil dan nirmala.
tak mungkin memungkiri prasaan.
meninggalkannya demi membatasi perasaan yang kian mendalam.
ku kan merasa kehilangan,tapi ku kan lebih kehilangan jika aku tak menghilang...
ku disini terdiam,lazuardi menemani hening.
menembus,meresapi rasa kehilangan.
menepis rasa indah yang dirasa.
menjauh demi prasaan yang kurasa,demi dia yang laksana kandil dan nirmala.
tak mungkin memungkiri prasaan.
meninggalkannya demi membatasi perasaan yang kian mendalam.
ku kan merasa kehilangan,tapi ku kan lebih kehilangan jika aku tak menghilang...
Kamis, 21 Mei 2009
Karya Yuyun "Wanita"
menari-nari di atas bumi anbiya di iringi syair lembut pelangi
memberi warna pada ke monotonan dan kebasian
memberi asa pada setiap hela nafas sang adam
bernirmala saat semua bersusah
memintal kesetiaan pada tiap janjinya
senyum hangatnya membuat takdir menjadi tak sebegitu dingin
menaburi hari dengan penuh do’a
itulah wanita sholehah
menari-nari di atas panggung dengan tubuh seksinya diiringi lampu warna-warni
Memberi kepalsuan pada ke monotonan dan kebasian
Memberi asa pada setiap duit yang mengalir dari sang adam
Bernirmala saat membutuhkan uang
Memintal kesetiaan pada tiap lelaki kaya
Senyum manisnya menyimpan semilyar kepahitan
Menaburi hari dengan penuh dosa
Itulah wanita murahan
memberi warna pada ke monotonan dan kebasian
memberi asa pada setiap hela nafas sang adam
bernirmala saat semua bersusah
memintal kesetiaan pada tiap janjinya
senyum hangatnya membuat takdir menjadi tak sebegitu dingin
menaburi hari dengan penuh do’a
itulah wanita sholehah
menari-nari di atas panggung dengan tubuh seksinya diiringi lampu warna-warni
Memberi kepalsuan pada ke monotonan dan kebasian
Memberi asa pada setiap duit yang mengalir dari sang adam
Bernirmala saat membutuhkan uang
Memintal kesetiaan pada tiap lelaki kaya
Senyum manisnya menyimpan semilyar kepahitan
Menaburi hari dengan penuh dosa
Itulah wanita murahan
Kamis, 14 Mei 2009
Karya Yuyun "Subuh Yang Kelabu"
aku terbangun dari tidur ku
bukan karena kumandang adzan
bukan karena embun yang menyelimuti pagi
bukn karena suara ayam yang berkokok
bukan karena suara keramaian jalan
tapi karena suara pecahan gelas yang terlempar dari sebuah keegoisan
ku coba mengintip dari sudut pintu kamar
ku melihat sosok jasad tak berdaya
ku melihat sosok jiwa yang tercaci
sosok itu melebihi beningnya embun pagi
melebihi kelembutan sutera
melebihi hangatnya dekapan sang fajar
ku tak mampu mengintip lebih lama
ku terdiam kedinginan di sudut kamar yang cukup usang
otak ku nanar, sampai sasar memikirkan
apakah ini yang di namakan kebahagian dalam sebuah ikatan?
jika bukan, kenapa sang adam mati-matian mencari tulang rusuknya
yang ujung-ujugnya cuma untuk di caci bukan untuk di puji
yang untuk di siksa bukan untuk di jaga
yang sekedar di jadikan ban serep bukan untuk di jadikan belahan jiwa
YA ROBBY, YA ROBBY, YA ROBBY
apa hanya aku yang merasakan subuh kelabu ini?
YA ROBBY sayang lah pada ku dan sosok rapuh itu
YA ROBBY KAU pemilik segalanya
aku mohon dan aku mengibah di hadapan mu
rubahlah jiwa yang egois itu menjadi jiwa yang peduli terhadap tulang rusuknya
bukakanlah pintu hatinya, agar dia mengenal-MU
YA ROBBY boleh kah aku meminta sekali lagi?
izinkan aku merasakan subuh yang indah, di akhir hela nafasku
yang membuat ku terbangun dari tidur ku bukan karena suara pecahan gelas
Tapi karena tulus dan ikhlasnya cinta yang KAU anugerahkan.
bukan karena kumandang adzan
bukan karena embun yang menyelimuti pagi
bukn karena suara ayam yang berkokok
bukan karena suara keramaian jalan
tapi karena suara pecahan gelas yang terlempar dari sebuah keegoisan
ku coba mengintip dari sudut pintu kamar
ku melihat sosok jasad tak berdaya
ku melihat sosok jiwa yang tercaci
sosok itu melebihi beningnya embun pagi
melebihi kelembutan sutera
melebihi hangatnya dekapan sang fajar
ku tak mampu mengintip lebih lama
ku terdiam kedinginan di sudut kamar yang cukup usang
otak ku nanar, sampai sasar memikirkan
apakah ini yang di namakan kebahagian dalam sebuah ikatan?
jika bukan, kenapa sang adam mati-matian mencari tulang rusuknya
yang ujung-ujugnya cuma untuk di caci bukan untuk di puji
yang untuk di siksa bukan untuk di jaga
yang sekedar di jadikan ban serep bukan untuk di jadikan belahan jiwa
YA ROBBY, YA ROBBY, YA ROBBY
apa hanya aku yang merasakan subuh kelabu ini?
YA ROBBY sayang lah pada ku dan sosok rapuh itu
YA ROBBY KAU pemilik segalanya
aku mohon dan aku mengibah di hadapan mu
rubahlah jiwa yang egois itu menjadi jiwa yang peduli terhadap tulang rusuknya
bukakanlah pintu hatinya, agar dia mengenal-MU
YA ROBBY boleh kah aku meminta sekali lagi?
izinkan aku merasakan subuh yang indah, di akhir hela nafasku
yang membuat ku terbangun dari tidur ku bukan karena suara pecahan gelas
Tapi karena tulus dan ikhlasnya cinta yang KAU anugerahkan.
Karya Yuyun "Ketidakyakinan Cinta"
dia terdiam disudut kenanaran
terus terdiam
melihat sekawanan awan putih
di birunya azure
tapi lama kelamaan berubah gelap
dia mencari jawab disisa-sisa genangan air
inikah takdir
dia coba bertanya pada angin
kapan ini berakhir
dia ingin mokhsa
tapi dia cuma bisa terdiam
menyaksikan kobaran itu
jika kisah ramayana kembali terulang
akankah sinta mokhsa lagi tuk membuat rama percaya?
terus terdiam
melihat sekawanan awan putih
di birunya azure
tapi lama kelamaan berubah gelap
dia mencari jawab disisa-sisa genangan air
inikah takdir
dia coba bertanya pada angin
kapan ini berakhir
dia ingin mokhsa
tapi dia cuma bisa terdiam
menyaksikan kobaran itu
jika kisah ramayana kembali terulang
akankah sinta mokhsa lagi tuk membuat rama percaya?
Rabu, 08 April 2009
Karya Yuyun "Bidadari Malam"
Bermimpi menjadi bidadari langit yang menghiasi pelangi
Tercapai tapi hanya bidadari yang hidup di kolong langit
Pesona paras, bibir yang merayu, tubuh yang pasrah membisu
Menjadikannya sang pemuas nafsu
Kebrengsekan mungkin sering terdengar di telinga
Persetan dengan semua
Kekejaman langit terus mengikis bumi
Hatinya terus meronta, langkahnya yang semakin gontai
Terus mencoba membiarkan caci maki untuk mencari sesuap nasi
Hanya itu yang mampu dia jalani untuk melanjutkan mimpi yang sepi
Tercapai tapi hanya bidadari yang hidup di kolong langit
Pesona paras, bibir yang merayu, tubuh yang pasrah membisu
Menjadikannya sang pemuas nafsu
Kebrengsekan mungkin sering terdengar di telinga
Persetan dengan semua
Kekejaman langit terus mengikis bumi
Hatinya terus meronta, langkahnya yang semakin gontai
Terus mencoba membiarkan caci maki untuk mencari sesuap nasi
Hanya itu yang mampu dia jalani untuk melanjutkan mimpi yang sepi
Sabtu, 07 Maret 2009
Karya Yuyun "Andai Dia Tahu"
Dia tidak pernah mengetahui
Di otak ku sebenarnya selalu ada dia
Sikap, wajah, sifat, tak berubah selama aku mencintainya
Sayang dia telah termiliki
Dia tidak pernah mengetahui
Bahwa hati ini sudah lama miliknya
Hanya sifat pengecut, munafik, ketika ku bersamanya
Dia menyangka ku tak punya kekasih
Dia tidak pernah tahu bahwa aku menantinya
Ku tak ingin dia tahu, tapi ku berharap andai dia tahu
Di otak ku sebenarnya selalu ada dia
Sikap, wajah, sifat, tak berubah selama aku mencintainya
Sayang dia telah termiliki
Dia tidak pernah mengetahui
Bahwa hati ini sudah lama miliknya
Hanya sifat pengecut, munafik, ketika ku bersamanya
Dia menyangka ku tak punya kekasih
Dia tidak pernah tahu bahwa aku menantinya
Ku tak ingin dia tahu, tapi ku berharap andai dia tahu
Karya Yuyun "Bersama"
Kunga-kunang bercahaya temaram menerangi nadir
Terlihat sebuah hati yg mati terkapar
Berbisik relung mengharap segara
Kemudian datanglah sepercik air surga, dari senyum sang penyemangat
Yg menghidupkan hati yg terkapar
Yg mengajarkan bahwa semua adalah hadiah
Air mata jadi stabilo penanda
Penat dan pekat berangsur sirna
Hati yg tadi mati, mulai menyemangi nadi, jantung, dan otak yg kosong
Untuk kembali bersyukur bahwa di dunia ini tidak sendiri
Terlihat sebuah hati yg mati terkapar
Berbisik relung mengharap segara
Kemudian datanglah sepercik air surga, dari senyum sang penyemangat
Yg menghidupkan hati yg terkapar
Yg mengajarkan bahwa semua adalah hadiah
Air mata jadi stabilo penanda
Penat dan pekat berangsur sirna
Hati yg tadi mati, mulai menyemangi nadi, jantung, dan otak yg kosong
Untuk kembali bersyukur bahwa di dunia ini tidak sendiri
Karya Yuyun "Nanar"
Di saat teja mulai muncul
Setelah itu dewi malam menemani senyap ku
Cecah tersentuh hatiku akan diri mu
Ku yakin kau kan jadi cenderamata hati ku
Tapi kemudian timbul fikir di dalam otakku
Ku ingin menggapai fatamorgana mu
Namun kini hatiku tlah terungkat badai
Haus membutuhkan segara
Kawi beradu seni dengan jari jemari ku
Ku di sini termenung sasar
Ku menyukai mu sampai sangat nanar
Sikap ingin sekali berperi
Namun ku hanya bisa termangu di bawah cahaya dewi mlm
Ditemani syair hangat sang kawi
Yang diiringi alunan lembut piano dari jari jemari
Setelah itu dewi malam menemani senyap ku
Cecah tersentuh hatiku akan diri mu
Ku yakin kau kan jadi cenderamata hati ku
Tapi kemudian timbul fikir di dalam otakku
Ku ingin menggapai fatamorgana mu
Namun kini hatiku tlah terungkat badai
Haus membutuhkan segara
Kawi beradu seni dengan jari jemari ku
Ku di sini termenung sasar
Ku menyukai mu sampai sangat nanar
Sikap ingin sekali berperi
Namun ku hanya bisa termangu di bawah cahaya dewi mlm
Ditemani syair hangat sang kawi
Yang diiringi alunan lembut piano dari jari jemari
Karya Yuyun "Aneh"
Mulai dengan secarik kertas
Mulai dada bergetar karena jantung berdegup kencang
Rindu mulai merasuk kegalauan malam
Titik terang menyorotinya
Entah dengan siapa kau sekarang
Entah kau tertidur atau terdiam
Entah kau merasa atau tidak
Kepeluk semua resah
Ku kumpulkan seberkas kenangan
Kuteringat cinta ku tertegun sementara
Lari jauh bertambah jauh
Balik kembali bertambah dekat
Tak seberapa pilu
Semua terjadi karena ku rindu kau dengan masa lalu
Mulai dada bergetar karena jantung berdegup kencang
Rindu mulai merasuk kegalauan malam
Titik terang menyorotinya
Entah dengan siapa kau sekarang
Entah kau tertidur atau terdiam
Entah kau merasa atau tidak
Kepeluk semua resah
Ku kumpulkan seberkas kenangan
Kuteringat cinta ku tertegun sementara
Lari jauh bertambah jauh
Balik kembali bertambah dekat
Tak seberapa pilu
Semua terjadi karena ku rindu kau dengan masa lalu
Karya Yuyun "Berhenti Berdetak"
Ketika lazuardi mulai menampakkan sang fajar
Di kaki langitlah bayangmu datang
Kala sang kawi mulai merangkai kata
Kau cukup jadi kandil pelita harap
Aku takkan leka dengan diri mu
Aku terus mengejar bayang mu
Ketika itu hati mulai berbisik
Telah kuselami mimpi mu, tapi belum ke hatimu
Mungkin aku hanya sekejap menatap mu
Tapi dalam cintaku tidaklah begitu
Pujaanku
Izinku memasuki ruang hati mu
Dan izinkan ku juga
Untuk menunggumu sampai nadi berhenti berdetak
Di kaki langitlah bayangmu datang
Kala sang kawi mulai merangkai kata
Kau cukup jadi kandil pelita harap
Aku takkan leka dengan diri mu
Aku terus mengejar bayang mu
Ketika itu hati mulai berbisik
Telah kuselami mimpi mu, tapi belum ke hatimu
Mungkin aku hanya sekejap menatap mu
Tapi dalam cintaku tidaklah begitu
Pujaanku
Izinku memasuki ruang hati mu
Dan izinkan ku juga
Untuk menunggumu sampai nadi berhenti berdetak
Karya Yuyun "Masih Adakah Cinta?"
Gelap memang sungguh gelap
Hidup hitam berjelaga
Tak ada yg abadi di hati
Semua hanya seperti tai
Ku lalui semua tanpa dia
Ku ingin dia, tapi dia tak menginginkan
Ku ingin menjamah relung hatinya
Tapi apa daya semua terbuang percuma
Tuhan kau boleh menganugrahkan cinta
Tapi tuhan bolehkah ku memohon?
Buatlah orang yang ku cintai mencintaku
Aku lelah, diri terombang-ambing
Ku mulai tak percaya masih adakah cinta?
Andai masih ada cinta
Cinta, tolong cintai orang yang kucintai
Cinta lindungi orang yang kucintai
Cinta, aku percaya cinta
Cinta, ikhlaskanlah cinta untuk orang yg ku cintai
Hidup hitam berjelaga
Tak ada yg abadi di hati
Semua hanya seperti tai
Ku lalui semua tanpa dia
Ku ingin dia, tapi dia tak menginginkan
Ku ingin menjamah relung hatinya
Tapi apa daya semua terbuang percuma
Tuhan kau boleh menganugrahkan cinta
Tapi tuhan bolehkah ku memohon?
Buatlah orang yang ku cintai mencintaku
Aku lelah, diri terombang-ambing
Ku mulai tak percaya masih adakah cinta?
Andai masih ada cinta
Cinta, tolong cintai orang yang kucintai
Cinta lindungi orang yang kucintai
Cinta, aku percaya cinta
Cinta, ikhlaskanlah cinta untuk orang yg ku cintai
Karya Yuyun "Aku Cinta Kamu"
Ketika ku terhanyut dalam bayang semu
Ketika ku mengharapkan cinta
Dari situlah aku mulai menata kata-kata
Ku tata huruf demi huruf
Kutemukan satu kata indah yaitu cinta
Ku tata kembali huruf yg lain
Dan kutemukan satu nama yaitu kamu
Betapa ku menyanjungi dirimu
Kau yang menyulutkan rindu
Kau yang membuat hati risau
Kau buat aku berharap cinta
Setelah semua tersusun, lalu ku temukan satu bait kalimat
Aku cinta kamu
Ketika ku mengharapkan cinta
Dari situlah aku mulai menata kata-kata
Ku tata huruf demi huruf
Kutemukan satu kata indah yaitu cinta
Ku tata kembali huruf yg lain
Dan kutemukan satu nama yaitu kamu
Betapa ku menyanjungi dirimu
Kau yang menyulutkan rindu
Kau yang membuat hati risau
Kau buat aku berharap cinta
Setelah semua tersusun, lalu ku temukan satu bait kalimat
Aku cinta kamu
Karya Yuyun "Persahabatan"
Bulan menutupi dirinya di balik awan
Bintang mulai merayunya untuk menampakkan rupa
Di bawah pijaran sinaran rembulan dan bintang
Kita terus melantukan syair ceria
Andaikan ku mulai hilang arah
Cobalah kau membimbing ku ke tempat yg ku tuju
Andaikan ku mulai terjatuh
Cobalah kau tuk menopang ku
Andaikan ku mulai rapuh
Cobalah kau tuk menuntun ku
Andaikan ku mulai terbang jauh meninggalkan mu
Cobalah kau tuk mengikatku agar ku tak lari meninggalkan mu
Sahabat, malam ini rembulan disekawanan awan
Menampakkan kecemburuannya terhadap kita
Ya Tuhan, abadikanlah tali merah persahabatan ini
Walaupun terbentang jarak dan waktu
Bintang mulai merayunya untuk menampakkan rupa
Di bawah pijaran sinaran rembulan dan bintang
Kita terus melantukan syair ceria
Andaikan ku mulai hilang arah
Cobalah kau membimbing ku ke tempat yg ku tuju
Andaikan ku mulai terjatuh
Cobalah kau tuk menopang ku
Andaikan ku mulai rapuh
Cobalah kau tuk menuntun ku
Andaikan ku mulai terbang jauh meninggalkan mu
Cobalah kau tuk mengikatku agar ku tak lari meninggalkan mu
Sahabat, malam ini rembulan disekawanan awan
Menampakkan kecemburuannya terhadap kita
Ya Tuhan, abadikanlah tali merah persahabatan ini
Walaupun terbentang jarak dan waktu
Karya Yuyun "Izinkan Aku"
Suara piano menghempaskan kesunyian
Malam yang berisikan lamunan
Aku mulai mencoba bercermin diri
Untuk mengetahui apakah pantas perasaan ini tuk ku mliki
Aku teriak menatap perasaan ku yang dalam pada mu
Izinkan ku memikirkanmu
Walau ku tahu kau tak sebegitu
Izinkan ku memimpikan mu
Walau ku tahu kau tak pernah berkhayal tentang ku
Izinkan ku mengenang mu
Walau ku tahu, aku tak pernah masuk dalam kosongnya otak mu
Izinkan aku memendam perasaan ini
Izinkan ku merahasiakan diri
Walau akhir terbuka jelas
Sekali cukup sekali
Izinkan ku mencintaimu
Walau ku tahu kau tak pernah memiliki perasaan itu
Malam yang berisikan lamunan
Aku mulai mencoba bercermin diri
Untuk mengetahui apakah pantas perasaan ini tuk ku mliki
Aku teriak menatap perasaan ku yang dalam pada mu
Izinkan ku memikirkanmu
Walau ku tahu kau tak sebegitu
Izinkan ku memimpikan mu
Walau ku tahu kau tak pernah berkhayal tentang ku
Izinkan ku mengenang mu
Walau ku tahu, aku tak pernah masuk dalam kosongnya otak mu
Izinkan aku memendam perasaan ini
Izinkan ku merahasiakan diri
Walau akhir terbuka jelas
Sekali cukup sekali
Izinkan ku mencintaimu
Walau ku tahu kau tak pernah memiliki perasaan itu
Karya Yuyun "Cinta Lebay"
Malam ku terlelap
Dengan berbantalkan rindu yang mendalam
Dalam rindu dan tirai malam aku terus menelaah
Satu kata sakti yaitu cinta
Cinta yang membuat genanangan air mata
Cinta yang membuat kertas sepi menjadi ramai dengan goresan tinta
Cinta yang membuat surat ku menjadi berkala
Cinta yang membuat jerami seperti permadani
Cinta yang membuat berubah arah mata angin
Cinta yang menjadikan sebuah penantian menjadi kebiasaan yang tak kunjung padam
Cinta yang membuat sepatu butut menjadi sepatu kaca yang mewah
Cinta yang membuat nadir menjadi cahaya terang
Penantian cinta membuat yang dinanti menjadi angkuh
Cinta itu yang membuat ku teringatnya
Cinta yang membuat orang bercermin lebih dalam
Tak bisa di pungkiri cinta itu begitu sakti
Tapi cinta adalah cinta itu sendiri
Dalam kepingan hati yang masih tersisa
Aku dan angin menyimpulkan jawab
Bahwa
Cinta itu lebay
Dengan berbantalkan rindu yang mendalam
Dalam rindu dan tirai malam aku terus menelaah
Satu kata sakti yaitu cinta
Cinta yang membuat genanangan air mata
Cinta yang membuat kertas sepi menjadi ramai dengan goresan tinta
Cinta yang membuat surat ku menjadi berkala
Cinta yang membuat jerami seperti permadani
Cinta yang membuat berubah arah mata angin
Cinta yang menjadikan sebuah penantian menjadi kebiasaan yang tak kunjung padam
Cinta yang membuat sepatu butut menjadi sepatu kaca yang mewah
Cinta yang membuat nadir menjadi cahaya terang
Penantian cinta membuat yang dinanti menjadi angkuh
Cinta itu yang membuat ku teringatnya
Cinta yang membuat orang bercermin lebih dalam
Tak bisa di pungkiri cinta itu begitu sakti
Tapi cinta adalah cinta itu sendiri
Dalam kepingan hati yang masih tersisa
Aku dan angin menyimpulkan jawab
Bahwa
Cinta itu lebay
Karya Yuyun "Kiamat Hati"
Memandang hidup tak berarti
Hidup khalayaknya berjelaga
Awan gelap menutupi segalanya
Mati hari
Mati hati
Mati jiwa
Tak ada yang tenang, tak ada yang hebat
Ayah meningggalkan yang lima dan hilang iman
Menghmpiri sang bunga pujaan lain kemudian
Hati bunda gusar karena ayah berubah kurang ajar
Bunda tersenyum dengan penuh gusar
Semua serba tambah fana tanpa asa
Asa menghilang lari terbang
Mati hari
Mati hati
Mati jiwa
Mati iman
Selaras sudah hidup ini dengan kiamat hati
Hingga tak mampu menahan diri
Semua beda dari khayal
Tak ada yang indah hanya pahit yang mampu di rasa
Hidup khalayaknya berjelaga
Awan gelap menutupi segalanya
Mati hari
Mati hati
Mati jiwa
Tak ada yang tenang, tak ada yang hebat
Ayah meningggalkan yang lima dan hilang iman
Menghmpiri sang bunga pujaan lain kemudian
Hati bunda gusar karena ayah berubah kurang ajar
Bunda tersenyum dengan penuh gusar
Semua serba tambah fana tanpa asa
Asa menghilang lari terbang
Mati hari
Mati hati
Mati jiwa
Mati iman
Selaras sudah hidup ini dengan kiamat hati
Hingga tak mampu menahan diri
Semua beda dari khayal
Tak ada yang indah hanya pahit yang mampu di rasa
Karya Yuyun "Menyadari"
Satu raut wajah tanpa gambaran kata
Masuk menelusup ke dalam pintu takdir
Ciptakan sebuah relief fatamorgana
Kembalikan keyakinan cinta yang telah sirna
Sebuah titik nadir perbedaan semakin terlihat jelas
Dengan apa mata ku dapat terpejam
Dengan kemunafikankah?
Sikapnya membuat ku sukar memunafikannya
Semoga takdir menampar pipi ku dan dia
Masuk menelusup ke dalam pintu takdir
Ciptakan sebuah relief fatamorgana
Kembalikan keyakinan cinta yang telah sirna
Sebuah titik nadir perbedaan semakin terlihat jelas
Dengan apa mata ku dapat terpejam
Dengan kemunafikankah?
Sikapnya membuat ku sukar memunafikannya
Semoga takdir menampar pipi ku dan dia
Karya Yuyun "Dia"
Dia kulihat dia
Dia seperti kumengenalnya
Dia inginku menggapainya
Dia yang berada dibalik indah teja
Dia yang muncul sesaat, merangkul hangat seperti sinar fajar
Dia yang tak pernah ada dan tak mungkin ada
Dia memang dapat membutakan mata
Dia seperti kumengenalnya
Dia inginku menggapainya
Dia yang berada dibalik indah teja
Dia yang muncul sesaat, merangkul hangat seperti sinar fajar
Dia yang tak pernah ada dan tak mungkin ada
Dia memang dapat membutakan mata
Karya Yuyun "Kerinduan Si Sulung"
Seulas senyum dari bibir manis
Secercah sinar dari kandil-kandil penyemangat
Sebuah impian dari genggaman tangan harapan
Sejauh kaki melangkah untuk sebuah keyakinan
Canda sekejap hilang sedih selamanya
Merdu syair gempita mereka lantunkan
Indah sepucuk doa mereka panjatkan
Ku ingin bersama mereka meniti benang raja
Ayah dan ibu adalah polaris nyata
Aku si sulung merindukan si bungsu dan yang lain
Hangat tawa dan dan penat diri kita jalani bersama
Jasad terpisah tapi jiwa sepayung dalam cinta
Ku rindu tamparan tanganmu dan ku ingin melihat senyuman mu
Secercah sinar dari kandil-kandil penyemangat
Sebuah impian dari genggaman tangan harapan
Sejauh kaki melangkah untuk sebuah keyakinan
Canda sekejap hilang sedih selamanya
Merdu syair gempita mereka lantunkan
Indah sepucuk doa mereka panjatkan
Ku ingin bersama mereka meniti benang raja
Ayah dan ibu adalah polaris nyata
Aku si sulung merindukan si bungsu dan yang lain
Hangat tawa dan dan penat diri kita jalani bersama
Jasad terpisah tapi jiwa sepayung dalam cinta
Ku rindu tamparan tanganmu dan ku ingin melihat senyuman mu
Karya Yuyun "Insyaallah"
Kemarin aku merasakan desir denyut nadi yang mengisyaratkan cinta
Tapi ku pendam sampai tiba suatu saat ku dapat ungkap rasa tanpa bimbang
Perlahan ku mulai mencoba memahami rasa yang ku rasa untuk mu
Sampai tiba saat mentari memancarkan sinar di azure cerah
Ku tunjukkan isyarat cinta untuk mu, tanpa ku ungkapkan rasa
Ku ingin menjadi cahaya terang di mata mu
Ku ingin memintal pelangi dengan berjuta asa bersama mu
Ku ingin menjadi sang surya yang akan membuat mu terjaga dalam dinginnya takdir
Tapi ku hanya bisa berkata Insyaallah ku akan menjadi inginku untuk mu
Karena ku sadar
Ku hanya makhluk yang papa tanpa sempurna
Tapi ku pendam sampai tiba suatu saat ku dapat ungkap rasa tanpa bimbang
Perlahan ku mulai mencoba memahami rasa yang ku rasa untuk mu
Sampai tiba saat mentari memancarkan sinar di azure cerah
Ku tunjukkan isyarat cinta untuk mu, tanpa ku ungkapkan rasa
Ku ingin menjadi cahaya terang di mata mu
Ku ingin memintal pelangi dengan berjuta asa bersama mu
Ku ingin menjadi sang surya yang akan membuat mu terjaga dalam dinginnya takdir
Tapi ku hanya bisa berkata Insyaallah ku akan menjadi inginku untuk mu
Karena ku sadar
Ku hanya makhluk yang papa tanpa sempurna
Karya Yuyun "Maaf Aku Harus Pergi"
Maaf aku harus pergi, membawa hati yang sudah lama tercaci
Mengungkap rasa tapi kau tak pernah mengerti
mencabik diri hingga tertatih
Mungkin terlalu lama aku menghitung hari dengan jari jemari
Biarkanlah aku pergi, membawa rasa ini hingga mati
Merasakan perih yang mungkin takkan terobati
Memberikan senyum sunyi untuk mu yang telah termiliki
Maaf aku harus pergi dan biarkanlah aku pergi
Mungkin hari ini atau nanti aku akan mengikhlaskan hati dan perasaan ini
Mengungkap rasa tapi kau tak pernah mengerti
mencabik diri hingga tertatih
Mungkin terlalu lama aku menghitung hari dengan jari jemari
Biarkanlah aku pergi, membawa rasa ini hingga mati
Merasakan perih yang mungkin takkan terobati
Memberikan senyum sunyi untuk mu yang telah termiliki
Maaf aku harus pergi dan biarkanlah aku pergi
Mungkin hari ini atau nanti aku akan mengikhlaskan hati dan perasaan ini
Karya Yuyun "Sang Pemuas Nafsu"
Bermimpi menjadi bidadari langit yang menghiasi pelangi
Tercapai tapi hanya bidadari yang hidup di kolong langit
Pesona paras, bibir yang merayu, tubuh yang pasrah membisu
Menjadikannya sang pemuas nafsu
Kebrengsekan mungkin sering terdengar di telinga
Persetan dengan semua
Kekejaman langit terus mengikis bumi
Hatinya terus meronta, langkahnya yang semakin gontai
Trus mencoba membiarkan caci maki untuk mencari sesuap nasi
Hanya itu yang mampu dia jalani untuk melanjutkan mimpi yang sepi
Tercapai tapi hanya bidadari yang hidup di kolong langit
Pesona paras, bibir yang merayu, tubuh yang pasrah membisu
Menjadikannya sang pemuas nafsu
Kebrengsekan mungkin sering terdengar di telinga
Persetan dengan semua
Kekejaman langit terus mengikis bumi
Hatinya terus meronta, langkahnya yang semakin gontai
Trus mencoba membiarkan caci maki untuk mencari sesuap nasi
Hanya itu yang mampu dia jalani untuk melanjutkan mimpi yang sepi
Sabtu, 14 Februari 2009
Karya Yuyun "Bersama"
Kunang-kunang bercahaya temaram, menemani nadir
Terlihat sebuah hati yang mati terkapar
Berbisik relung mengharap segara
Kemudian datanglah sepercik air surga, dari senyum penyemangat
Yang menghidupkan hati yang mati terkapar
Yang mendoa agar takdir tak sedingin yang lalu
Yang menjaga agar jiwa tetap bertahan
Yang menghajar bahwa semua adalah hadiah
Air mata jadi stabilo penanda
Penat dan pekat berangsur sirna
Hati yang tadi mati,
mulai menyemangati nadi, jantung dan otak yang kosong untuk kembali bersyukur
Bahwa diri ini tidak sendiri
Terlihat sebuah hati yang mati terkapar
Berbisik relung mengharap segara
Kemudian datanglah sepercik air surga, dari senyum penyemangat
Yang menghidupkan hati yang mati terkapar
Yang mendoa agar takdir tak sedingin yang lalu
Yang menjaga agar jiwa tetap bertahan
Yang menghajar bahwa semua adalah hadiah
Air mata jadi stabilo penanda
Penat dan pekat berangsur sirna
Hati yang tadi mati,
mulai menyemangati nadi, jantung dan otak yang kosong untuk kembali bersyukur
Bahwa diri ini tidak sendiri
Karya Vina Ivana "TO:gaza to night"
apa arti dari kata sebuah dunia?
orang bilang kalau hidup
di dunia ini hanya sementara atau sama dengan pengalaman
paling pahit adalah di dunia......
ada orang yg menganggap bahwa dunia adalah surga?
dan ada juga neraka.
ya Allah betapa hamba iklasnya hati ini
betul menghadapi semua yg terjadi...
aku teguh kan dari pahitnya dari dunia ini,
semoga kau mendengar jeritan hati ku ini
yg ingn sedang mencari ke damain dan keteretaman di masa yg akan
datang ... semoga gejala konflik-konflik yang terjadi tak membuat ku
sakit hatiii ...
TO:gaza to night
orang bilang kalau hidup
di dunia ini hanya sementara atau sama dengan pengalaman
paling pahit adalah di dunia......
ada orang yg menganggap bahwa dunia adalah surga?
dan ada juga neraka.
ya Allah betapa hamba iklasnya hati ini
betul menghadapi semua yg terjadi...
aku teguh kan dari pahitnya dari dunia ini,
semoga kau mendengar jeritan hati ku ini
yg ingn sedang mencari ke damain dan keteretaman di masa yg akan
datang ... semoga gejala konflik-konflik yang terjadi tak membuat ku
sakit hatiii ...
TO:gaza to night
Minggu, 08 Februari 2009
Karya Yuyun "Salah Arti"
Di saat teja mulai muncul
Setelah itu dewi malam menemani senyapku
Cecah tersentuh hatiku akan dirimu
Ku yakin kau kan jadi cinderamata hatiku
Tapi kemudian timbul fikir di dalam otakku
Ku ingin menggapai fatamorganamu
Namun kini hatiku telah terungkat badai
Haus membutuhkan segara
Kawi beradu seni dengan jari jemari pianis
Ku di sini termenung sasar
Ku menyukaimu sampai sangat nanar
Ku tak mau kau salah arti
Sikap ingin sekali berperi
Tapi apalah yang mesti ku lakukan
Hanya bisa termangu di bawah cahaya dewi malam
Ditemani syair hangat sang kawi
Yang diiringi alunan lembut piano dari jari jemari sang pianis
Setelah itu dewi malam menemani senyapku
Cecah tersentuh hatiku akan dirimu
Ku yakin kau kan jadi cinderamata hatiku
Tapi kemudian timbul fikir di dalam otakku
Ku ingin menggapai fatamorganamu
Namun kini hatiku telah terungkat badai
Haus membutuhkan segara
Kawi beradu seni dengan jari jemari pianis
Ku di sini termenung sasar
Ku menyukaimu sampai sangat nanar
Ku tak mau kau salah arti
Sikap ingin sekali berperi
Tapi apalah yang mesti ku lakukan
Hanya bisa termangu di bawah cahaya dewi malam
Ditemani syair hangat sang kawi
Yang diiringi alunan lembut piano dari jari jemari sang pianis
Minggu, 01 Februari 2009
Karya Yuyun "Mutia"
Satu sosok rupa muncul dibenak
Semula biasa, tak begitu seberapa
Kala terjamah lukisan fatamorgana
Bermain dengan berbagai juta rasa hati
Goresan satu titik surya hempaskan khayal
Kala itu nadi sedikit berdetak
Aliran darah tak sebiasa
Pesona satu rupa, memulai lagi khayal
Senja di kaki langit mulai beradu dengan lazuardi
Aduhai mutia kecilku, kau hampir jadi kandilku
Tapi apa daya patik hanya papa
Ku hanya ingin bercerita pada sang kawi
Kala teja hampir muncul, tembang kami hanya sedikit bergetar
Yojana hanya lepaskan pandang
Tapi hati begitu dekat
Sukma menginginkan
Aduhai mutia sinau-seminau
Butakan mata, hilangkan nyata
Bisakah ku menjamah, kau yang tak mungkin terjamah
Semula biasa, tak begitu seberapa
Kala terjamah lukisan fatamorgana
Bermain dengan berbagai juta rasa hati
Goresan satu titik surya hempaskan khayal
Kala itu nadi sedikit berdetak
Aliran darah tak sebiasa
Pesona satu rupa, memulai lagi khayal
Senja di kaki langit mulai beradu dengan lazuardi
Aduhai mutia kecilku, kau hampir jadi kandilku
Tapi apa daya patik hanya papa
Ku hanya ingin bercerita pada sang kawi
Kala teja hampir muncul, tembang kami hanya sedikit bergetar
Yojana hanya lepaskan pandang
Tapi hati begitu dekat
Sukma menginginkan
Aduhai mutia sinau-seminau
Butakan mata, hilangkan nyata
Bisakah ku menjamah, kau yang tak mungkin terjamah
Senin, 26 Januari 2009
Karya Dara "Kata Terakhirku"
mengembalikan semua keadaan
menjadi seperti biasa
tak semudah membalikkan telapak tangan
maaf tuk diriku
karena aku terlalu memaksakan diri
kata terakhirku
aku tau dengan begini
aku hanya akan letih sendiri
menyiksa diriku sendiri
tuk itu aku takkan lagi memaksakan diri
biarkan saja semua hilang dimakan waktu
meski sulit aku akan coba
merubah rasa yang ada dihati
itu maumu
dan akan aku lakukan
jika mampu buatmu bahagia
sebagai ganti
apa yang telah aku lakukan selama ini
kamu telah buatku tersadar
dan buat aku rasakan semuanya
ternyata begini rasanya
kamu hebat karena saat itu kamu bisa bertahan
ternyata aku tak setegar kamu
makasih sayang
dan
maafkan aku juga
menjadi seperti biasa
tak semudah membalikkan telapak tangan
maaf tuk diriku
karena aku terlalu memaksakan diri
kata terakhirku
aku tau dengan begini
aku hanya akan letih sendiri
menyiksa diriku sendiri
tuk itu aku takkan lagi memaksakan diri
biarkan saja semua hilang dimakan waktu
meski sulit aku akan coba
merubah rasa yang ada dihati
itu maumu
dan akan aku lakukan
jika mampu buatmu bahagia
sebagai ganti
apa yang telah aku lakukan selama ini
kamu telah buatku tersadar
dan buat aku rasakan semuanya
ternyata begini rasanya
kamu hebat karena saat itu kamu bisa bertahan
ternyata aku tak setegar kamu
makasih sayang
dan
maafkan aku juga
Karya Dara "Apakah Cinta Itu Sebenarnya?"
apakah benar cinta mampu beri hidup kita kebahagiaan, kedamaian dan ketentraman ?
apakah benar cinta itu benar-benar indah ?
dan apakah ada cinta yang tulus ?
itu hanya bagian kecil pertanyaan aku tentang cinta
jika jawabannya adalah "ya"
mengapa ? ..
mengapa justru cinta yang hadir dalam kehidupan aku
tak mampu hadirkan semuanya
cinta yang aku rasa justru tak membuat hidupku bahagia
cinta yang hadir dalam kehidupan aku tak sedikitpun mampu beri aku ketenangan
lalu ...
jika kita memiliki dua cinta didalam hati
apakah benar keduanya adalah cinta ?
aku tak mengerti apa itu cinta yang sebenarnya
mengapa cinta justru hanya membuat hidupku semakin kacau
cinta ..
mengapa orang-orang begitu mengagungkan kata itu
atau mungkin sebenarnya cinta itu benar-benar indah
hanya saja aku dibutakan dan tak mampu rasakan cinta itu
apakah benar cinta itu benar-benar indah ?
dan apakah ada cinta yang tulus ?
itu hanya bagian kecil pertanyaan aku tentang cinta
jika jawabannya adalah "ya"
mengapa ? ..
mengapa justru cinta yang hadir dalam kehidupan aku
tak mampu hadirkan semuanya
cinta yang aku rasa justru tak membuat hidupku bahagia
cinta yang hadir dalam kehidupan aku tak sedikitpun mampu beri aku ketenangan
lalu ...
jika kita memiliki dua cinta didalam hati
apakah benar keduanya adalah cinta ?
aku tak mengerti apa itu cinta yang sebenarnya
mengapa cinta justru hanya membuat hidupku semakin kacau
cinta ..
mengapa orang-orang begitu mengagungkan kata itu
atau mungkin sebenarnya cinta itu benar-benar indah
hanya saja aku dibutakan dan tak mampu rasakan cinta itu
Karya Dara "Pahami Juga Rasa Ini"
mengapa kita tau seberapa berartinya seseorang buat kita
justru ketika ia benar-benar pergi
ketika melihat ia melangkah menjauh
ingin rasanya aku berteriak dan memohon "jangan pergi "
ingin rasanya aku berlari dan memeluknya
tapi kenyataannya aku hanya diam
tak mampu melangkahkan kaki
dan aku hanya mampu menangis dalam sepi
kucoba berkali-kali membalikkan badan
agar aku tak lagi melihat kau pergi menjauh
tapi aku tak bisa
lagi-lagi aku menoleh
melihat kau pergi semakin jauh
dan kini kulihat secercah cahaya menemanimu disana
terangi jalanmu, temani diri dalam sepi
jangan pernah lagi kau membalikkan badan
atau menoleh sedikitpun ke belakang
karena itu hanya akan membuat cahayamu redup
aku janji aku akan melangkah pergi
dan membalikkan badan
jika aku benar-benar tak mampu lagi melihatmu disana
karena kau benar-benar sudah pergi begitu jauh
justru ketika ia benar-benar pergi
ketika melihat ia melangkah menjauh
ingin rasanya aku berteriak dan memohon "jangan pergi "
ingin rasanya aku berlari dan memeluknya
tapi kenyataannya aku hanya diam
tak mampu melangkahkan kaki
dan aku hanya mampu menangis dalam sepi
kucoba berkali-kali membalikkan badan
agar aku tak lagi melihat kau pergi menjauh
tapi aku tak bisa
lagi-lagi aku menoleh
melihat kau pergi semakin jauh
dan kini kulihat secercah cahaya menemanimu disana
terangi jalanmu, temani diri dalam sepi
jangan pernah lagi kau membalikkan badan
atau menoleh sedikitpun ke belakang
karena itu hanya akan membuat cahayamu redup
aku janji aku akan melangkah pergi
dan membalikkan badan
jika aku benar-benar tak mampu lagi melihatmu disana
karena kau benar-benar sudah pergi begitu jauh
Karya Dara "Siapa Yang Mampu Beri Aku Sebuah Jawaban Yang Pasti"
apakah setiap manusia dapat memilih takdirnya ?
dan apakah takdir setiap manusia itu dapat berubah ?
yang aku tau setiap manusia punya hak untuk memilih
memilih yang terbaik bagi hidupnya
lalu ..
bagaimana kita bisa tau pilihan kita baik atau buruk ?
bagaimana kita tau kalau pilihan kita juga baik menurut Allah ..
semakin hari aku semakin bingung
bingung karena diriku sendiri
aku tak tau pasti
apa yang baik bagi diriku
dan apakah pilihan ku ini benar
entahlah ..
yang aku ingat ..
seseorang pernah berkata padaku
kita bisa tau pilihan kita itu baik atau buruk
kalau kita mencoba jalani itu semua
ya .. itu benar ..
kita akan tau jika kita mencoba ..
dan apakah takdir setiap manusia itu dapat berubah ?
yang aku tau setiap manusia punya hak untuk memilih
memilih yang terbaik bagi hidupnya
lalu ..
bagaimana kita bisa tau pilihan kita baik atau buruk ?
bagaimana kita tau kalau pilihan kita juga baik menurut Allah ..
semakin hari aku semakin bingung
bingung karena diriku sendiri
aku tak tau pasti
apa yang baik bagi diriku
dan apakah pilihan ku ini benar
entahlah ..
yang aku ingat ..
seseorang pernah berkata padaku
kita bisa tau pilihan kita itu baik atau buruk
kalau kita mencoba jalani itu semua
ya .. itu benar ..
kita akan tau jika kita mencoba ..
Karya Dara "Pilihan"
aku tau pasti
apa yg harus aku lakukan saat ini
yaa .. aku kan melangkah pergi
tinggalkan semua kenangan
aku bahagia disini
melihatmu ..
apa yg harus aku lakukan saat ini
yaa .. aku kan melangkah pergi
tinggalkan semua kenangan
aku bahagia disini
melihatmu ..
Karya Dara "Akhirnya Kumengerti"
ikhlas dan sabar
berbesar hati dan berlapang dada
itu yang kulakukan saat ini
ternyata semuanya lebih mudah
hari ini kumulai bisa bernafas dengan lega
kubangun .. dan kumulai tersenyum pada dunia
tak perlu terus hanyut
bangkit dan bersemangatlah
biar waktu yang menjawab smuanya
berbesar hati dan berlapang dada
itu yang kulakukan saat ini
ternyata semuanya lebih mudah
hari ini kumulai bisa bernafas dengan lega
kubangun .. dan kumulai tersenyum pada dunia
tak perlu terus hanyut
bangkit dan bersemangatlah
biar waktu yang menjawab smuanya
Minggu, 25 Januari 2009
Karya Dara "Saat Harapan Sirna"
Kucoba pahami semua yang terjadi
Meski sulit tapi aku akan coba
Paksakan diri tuk mengerti
Dan terima keadaan ini
Kuyakin smua kan lebih baik
Untukku dan untuknya
Meski sulit tapi aku akan coba
Paksakan diri tuk mengerti
Dan terima keadaan ini
Kuyakin smua kan lebih baik
Untukku dan untuknya
Karya Dara "Sebongkah Harapan"
Benarkah rasa itu masih ada disana
Mungkinkah harapan itu benar ada
Aq tak tau pasti
Aq sangat rindukannya
Semua hal tentangnya
Oh Tuhan ..
Apa yang kau rahasiakan dari kehidupan kami
Apakah kebahagiaan atau kesediahan yang amat dalam
Apapun itu nantinya
Kukan mampu hadapinya
Karena ku tak sendiri
Ku tau kau kan tetap disini
Bersamaku hadapi semuanya
Mungkinkah harapan itu benar ada
Aq tak tau pasti
Aq sangat rindukannya
Semua hal tentangnya
Oh Tuhan ..
Apa yang kau rahasiakan dari kehidupan kami
Apakah kebahagiaan atau kesediahan yang amat dalam
Apapun itu nantinya
Kukan mampu hadapinya
Karena ku tak sendiri
Ku tau kau kan tetap disini
Bersamaku hadapi semuanya
Karya Dara "Ungkapan Hati Terdalam"
Ketika kusadari rasa ini milikmu
Dan ketika kumulai membangun angan tentangmu
Ternyata kau telah berpaling
Mungkin ini salahku
Yang tak pernah mengerti
Mungkin kau tlah letih
Mungkin juga kau tlah temukan yang lain
Ku tak tau pasti apa yang terjadi
Kuhanya mampu terdiam
Dan benar-benar merasa kehilangan
Dan ketika kumulai membangun angan tentangmu
Ternyata kau telah berpaling
Mungkin ini salahku
Yang tak pernah mengerti
Mungkin kau tlah letih
Mungkin juga kau tlah temukan yang lain
Ku tak tau pasti apa yang terjadi
Kuhanya mampu terdiam
Dan benar-benar merasa kehilangan
Langganan:
Postingan (Atom)