Seulas senyum dari bibir manis
Secercah sinar dari kandil-kandil penyemangat
Sebuah impian dari genggaman tangan harapan
Sejauh kaki melangkah untuk sebuah keyakinan
Canda sekejap hilang sedih selamanya
Merdu syair gempita mereka lantunkan
Indah sepucuk doa mereka panjatkan
Ku ingin bersama mereka meniti benang raja
Ayah dan ibu adalah polaris nyata
Aku si sulung merindukan si bungsu dan yang lain
Hangat tawa dan dan penat diri kita jalani bersama
Jasad terpisah tapi jiwa sepayung dalam cinta
Ku rindu tamparan tanganmu dan ku ingin melihat senyuman mu
Sabtu, 07 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar